Sumber: paketwisataliburan.com
Suatu ketika kami diminta
untuk memasarkan sebuah tempat wisata yang cukup menarik. Namun sebelum membahasa
strategi promosi yang akan dilakukan kamipun lalu bertanya, “Apakah masyarakat
di wilayah Bapak sudah siap untuk menyambut para wisatawan?”.
Barangkali jika Anda pernah
berkunjung ke Yogyakarta, Bali atau Toraja, barangkali wisata alam yang
ditawarkan mungkin bukan yang terbaik. Ada banyak tempat yang menarik dan
ekstrim di wilayah lain di Indonesia. Hanya di tempat itu mata Anda tidak saja
dimanjakan tapi hati Anda juga dipikat, melalui perilaku yang ramah dari masyarakatnya.
Tentu sebagai mahluk sosial,
suasana yang hangat, merasakan kekuatan kolektif dan penerimaan dari masyarakat
setempat adalah sesuatu hal lain dari sebuah tempat wisata. Ini juga yang
membuat banyak wisatawan mampu berlama-lama tinggal di tempat yang sebutkan di
atas.
Di Bali keramahan itu sudah
melekat dalam kultur masyarakat. Belum lagi budaya lokal begitu ditonjolkan.
Bahwa berbagai upacara dilakukan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat dan
bukan semacam tontotan dikomersialkan, namun menjadi daya tarik.
Jadi ketika sebuah daerah
ingin membangun sebuah tempat wisata, jangan segera membuat situs dan
menawarkan objek wisata dengan segala keindahannya. Namun siapkan manusia.
Jadikan mereka orang-orang yang penuh penerimaan terhadap mereka akan datang
layaknya seorang tamu istimewa. Biarkan mereka hidup apa adanya dengan
budayanya.
Ada banyak tempat wisata
yang indah namun minim kunjungan karena penduduk aslinya semata-mata memperlakukan wisatawan sebagai sumber uang.
Penipuan, intimidasi menjadi hal yang lazim dilakukan.
Tentu ini akan lebih baik
jika didukung dengan infrasturtur yang baik, keberhasilan dan suasana kota yang
nyaman dan tenang. Ketika sebuah tempat sudah memiliki itu barulah kita berbicara
untuk menciptakan sebuah strategi promosi yang efektif.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar